SEKILAS INFO
: - Jumat, 17-01-2025
  • 3 tahun yang lalu / Ujian Sekolah tinggal menghitung hari, pergunakan waktumu sebaik mungkin untuk belajar.      
  • 3 tahun yang lalu / Bulan Ramdhan tinggal menghitung hari, mari sucikan diri dan hati memohon ridho Ilahi
Refleksiku Terhadap Filosofi Pendidikan KHD

Oleh Gunanto

Guru Mata Pelajaran Matematika, Peserta Diklat Calon Guru Penggerak Angkatan 2

Alhamdulillah, segala puji senantiasa layak kupanjatkan ke hadirat Allah SWT, Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang mencurahkan kepadaku nikmat berpikir dan mengolah perasaan untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Begitu juga dengan saat ini, saya sedang berada pada pekan kedua kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 2 yang dalam rencana akan dilaksanakan selama kurang lebih 45 pekan (9 bulan) yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. Waktu yang relatif panjang dan mungkin akan menjadi diklat terlama sepanjang 20 tahun saya menjadi guru dan mengikuti berbagai macam diklat fungsional.

Sebelum saya mengikuti diklat CGP ini, sungguh saya masih berpikir dan percaya tentang teori tabularasa yang intinya adalah siswa seperti kertas kosong dan kemudian guru yang berkuasa penuh menulisinya, sehingga karakter baik atau buruk, siswa menguasai materi atau tidak, siswa terampil atau tidak, semua itu dibentuk oleh si guru. Namun demikian tentu teori ini tidak sepenuhnya saya percayai, sebab faktor eksternal dan internal pada diri siswa demikian kuat mempengaruhi perubahan diri siswa, dan perubahan inilah tujuan sekaligus hasil pembelajaran. Maka dalam praktik pembelajaran saya selaku guru sering menggunakan teori spiral di mana materi yang sama akan diulang pada pertemuan berikutnya dengan penambahan kedalaman materi. Dan poin yang saya percayai adalah bahwa kesuksesan siswa adalah ketika dapat mengikuti proses pembelajaran dengan disiplin dan tanggung jawab, kemudian mampu mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang sudah ditetapkan oleh saya selaku guru. Dalam proses pembelajaran seperti ini, pasti akan banyak mengabaikan kondisi psikologis siswa sebab tujuan utamanya adalah pencapaian kompetensi minimal, bukan proses mencapai kompetensi itu sendiri.

Beberapa model pembelajaran sudah saya terapkan di dalam kegiatan pembelajaran bersama siswa, misalnya pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD), Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Discovery Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Model-model pembelajaran tersebut menuntut siswa dan guru untuk kreatif, mengutamakan disiplin, tanggung jawab, dan karakter pantang menyerah sekaligus melatih kesabaran. Namun demikian masih saja selalu ada yang terasa kurang dalam pelaksanaannya, misalnya siswa masih saja cenderung pasif, memerlukan banyak pancingan dan bimbingan, bahkan sebagian tidak mau mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, dampaknya saya akan banyak merasa kecewa setelah selesai melaksanakan pembelajaran. Kemudian apa hubungan dengan diklat yang sedang saya ikuti?

Di antara poin-poin pokok pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) tentang pendidikan adalah sebagai berikut.

  • KHD membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”

  • Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.

  • Maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.

  • Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

  • Guru seperti seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam jagung misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya jagung, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman jagung, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.

  • Budi pekerti, watak, karakter adalah bersatunya (perpaduan harmonis) antara gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/semangat.

  • Bermain adalah kodrat anak, Pikiran-Perasaan-Kemauan-Tenaga (Cipta-Karsa-Karya-Pekerti) sudah ada pada diri anak, dan permainan anak dapat menjadi bagian pembelajaran di sekolah.

  • Bebas dari segala ikatan, dengan suci hati mendekati sang anak, bukan untuk meminta sesuatu hak, melainkan untuk berhamba pada sang anak. Pokoknya pendidikan harus terletak di dalam pangkuan ibu bapak karena hanya dua orang inilah yang dapat “berhamba pada sang anak” dengan semurni-murninya dan seikhlas-ikhlasnya, sebab cinta kasihnya kepada anak-anaknya boleh dibilang cinta kasih tak terbatas

Setelah memahami filosofi pendidikan KHD di atas dan mengikuti rangkaian kegiatan diklat CGP selama 2 pekan dengan mempelajari Modul 1.1. tentang Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara, tambahan pemahaman saya peroleh cukup banyak setelah mengikuti webinar nasional PGP Angkatan 2 dengan tema “Memaknai Filosofi Pendidikan KHD” dengan narasumber Ki Prijo Dwiarsa dari Perguruan Taman Siswa dengan moderator Simon Rafael (Penulis Modul 1.1.). Dalam seminar tersebutlah saya mendapat pemahaman yang lebih mendalam tentang filosofi pemikiran KHD untuk dapat saya terapkan di kelas. Ini tentang bagaimana seharusnya pembelajaran itu adalah menuntun siswa mencapai kodratnya dalam lingkungan sekolah. Bagi saya selaku guru, ini mendasar sekali. Siswa laksana biji tanaman, kualitas tiap biji tentu berbeda-beda, ada yang bagus, ada yang sedang, ada juga yang buruk. Tugas saya sebagai guru adalah bagaimana mengoptimalkan pertumbuhan biji tersebut dengan membuat perencanaan penanaman, perawatan, pemupukan, optimalisasi pencahayaan, menjauhkan dari gulma yang mengganggu, menghindarkan dari serangan penyakit dan hama. Dengan demikian biji yang beraneka ragam kualitas, dapat menghasilkan pohon yang berbunga dan berbuah sesuai kodratnya masing-masing.

Poin pokok lainnya adalah saya selaku guru harus menjadikan kelas saya sebagai kelas yang gembira, laksana taman bermain. Sesuai kodrat siswa anak-anak SMP, saya harus mengelola pembelajaran yang memerdekakan siswa untuk berkreativitas dan bereksplorasi. Siswa di kelas saya harus dapat bermain dan gembira dalam belajar matematika. Sungguh, ketika menulis ini saya sangat merindukan kelas saya yang sudah satu tahun harus belajar dari rumah dan ingin segera mencoba menerapkan filosofi pendidikan KHD. Saya yakin ini tak mudah, tetapi saya yakin saya dapat mencobanya, apalagi sudah tidak ada Ujian Nasional, dan juga kelulusan atau kenaikan kelas sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, saya optimis mampu mewujudkan sebagian filosofi pendidikan menurut KHD, insya Allah.

14 komentar

Eny Susanti, Selasa, 27 Apr 2021

Semangat Pak Gunanto semoga segera dapat mewujudkan dan mengimplementasikan mengelola pembelajaran yang memerdekakan peserta didik untuk bereksplorasi dan berkreativitas dengan gembira dalam pembelajaran matematika.

Balas

    Gunanto, Rabu, 28 Apr 2021

    Insya Allah Bu, terima kasih atas kunjungan dan motivasinya.

    Balas

Rubaithy, Rabu, 28 Apr 2021

Semoga semua yang bermula dari niat baik akan membuahkan hasil. Semangat pak gun

Balas

    Gunanto, Rabu, 28 Apr 2021

    Terima kasih atas kunjungan dan motivasinya Bu Rubaithy

    Balas

Helmi, Rabu, 28 Apr 2021

Sungguh filosofi pendidikan menurut KHD sangat mulia, semoga sebagai guru penggerak,Pak Gunanto dapat mengajak rekan2 guru untuk terus semangat dalam “membersamai” para siswa hingga mrk dapat merasakan indahnya “dituntun” oleh guru2 hebat.

Balas

    Gunanto, Rabu, 28 Apr 2021

    Guru adalah penuntun siswa sungguh sederhana tetapi memiliki makna yang dalam. Ayo Bu Helmi tetap semangat memajukan pendidikan di Lampung Tengah.

    Balas

Desi Arisandi, Rabu, 28 Apr 2021

Refleksinya bagus pak,, mudah-mudahan bisa optimal mengaplikasikan ke lapangan.. apa lagi pelajaran matematika yang sebagian siswa mengaapnya sebay momok ..saya yakin pak gun bisa membuat pelajaran matematika menjadi menyenangkan untuk murid murid nya..

Balas

    Gunanto, Rabu, 28 Apr 2021

    Terima kasih pak Sandi, bismillah kita berusaha mengimplementasikan filosofi KHD ke dalam kelas kita.

    Balas

Puranti, Rabu, 28 Apr 2021

Dengan semangat juang yabg tinggi, nilai nilai filosofi KHD akan hidup kembali, semangat & sukses selalu Pak Gunanto

Balas

    Gunanto, Rabu, 28 Apr 2021

    Benar bu, tetapi tentu perlu support penuh pemerintah berupa program menyeluruh untuh semua guru.

    Balas

Sigit Triyono, Rabu, 28 Apr 2021

Poin pokok lainnya adalah saya selaku guru harus menjadikan kelas saya sebagai kelas yang gembira, laksana taman bermain. Sesuai kodrat siswa anak-anak SMP, saya harus mengelola pembelajaran yang memerdekakan siswa untuk berkreativitas dan bereksplorasi.
Titik tekan seperti ini tingkatkan dan apresiasikan ke seluruh stekholder ,bisa hebat dam mantap bapak..sukses

Balas

    Gunanto, Rabu, 28 Apr 2021

    Alhamdulillah, siap Pak, insya Allah. Terima kasih penguatan dan motivasinya Pak Sigit Triyono.

    Balas

Aan Triono, Sabtu, 1 Mei 2021

Selamat menjadi guru penggerak pak Gunanto, semoga selalu memberi inspirasi, motivasi, dan inovasi dalam merealisasikan filosofi pendidikan khususnya dalam membelajarkan pelajaran sejuta umat, yup matematika tentunya.

Balas

    Gunanto, Sabtu, 1 Mei 2021

    Terima kasih atas kunjungan Pak Aan, terima kasih juga atas support dan pembukaan wawasan yang bapak sampaikan.

    Balas

TINGGALKAN KOMENTAR

Kontak Kami

Alamat : Jl. Pendidikan No. 2 Tanggulangin, kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.