Latar Belakang
Seorang pendidik yang baik, menurut Ki Hajar Dewantara, harus tahu bagaimana cara mengajar, memahami karakter peserta didik dan mengerti tujuan pengajaran. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan hasil didikan yang mempunyai pengetahuan yang mumpuni secara intelektual maupun budi pekerti serta semangat membangun bangsa.
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. Ki Hajar Dewantara memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.
Maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.
Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Guru seperti seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam jagung misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya jagung, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman jagung, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.
Pesan penting dari uraian di atas adalah, guru seharusnya mengajar dengan memperhatikan kebutuhan murid dan selalui berorientasi kepada murid dalam keadaan bagaimanapun dan kapanpun. Nah kondisi saat ini pembelajaran harus dilaksanakan dengan tanpa tatap muka di sekolah, siswa ada di rumah mereka masing-masing sedangkan guru ada di sekolah atau di rumah. Berdasarkan hasil wawancara dan asesmen awal terhadap beberapa peserta didik, kebanyakan mereka menginginkan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan lebih banyak menjelaskan materi pelajaran dibandingkan dengan memberikan tugas yang harus mereka kerjakan, bahkan termasuk tugas membaca materi itu sendiri, alasannya membaca materi tidak membuat mereka paham.
Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dengan kondisi tersebut maka guru harus memiliki kompetensi yang memadahi untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid, dan tentu saja dengan ditambah persyaratan khusus lainnya seperti ketersediaan sarana prasarana (laptop, HP android, jaringan internet, pendampingan, dll) baik di sisi siswa ataupun guru.
Proposal ini berusaha memenuhi sebagian kondisi yang dibutuhkan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan murid dalam pembelajaran, sebagai perwujudan visi, misi, dan tujuan sekolah, baca artikelnya di sini.
Analisis Kondisi
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah In House Training (IHT) Pembuatan video berbasis Microsoft PowerPoint (PPt). Hal ini disesuaikan dengan analisis kondisi saat ini yaitu sebagai berikut.
- Guru mengajar dari rumah/sekolah menggunakan WA, sebagian menggunakan Google Classroom.
- Guru mengandalkan LKS untuk terlaksananya kegiatan pembelajaran, dan berorientasi pengerjaan tugas oleh siswa.
- Guru masih sangat sedikit yang menggunakan akun belajar.id untuk praktik pembelajarannya.
- Guru masih sedikit yang melaksanakan pembelajaran sinkron misalnya menggunakan google meet atau lainnya.
- Guru masih sedikit yang mampu membuat media presentasi untuk pembelajaran.
- Guru masih sedikit yang mampu untuk membuat video pembelajaran.
- Guru masih sedikit yang mampu untuk memasukkan/mengunggah video pembelajaran ke channel YouTube milik mereka.
- Guru masih sedikit yang mampu menggunakan hasil rekaman pembelajaran sinkron untuk dijadikan media pembelajaran berbasis video.
- Guru masih sedikit yang menggunakan canva, jamboard, dan aplikasi yang disediakan gratis oleh google untuk pembelajaran.
- Sebagian guru berminat belajar bersama rekan sejawat untuk membuat media pembelajaran berupa video. (Misalnya sepekan sekali atau sesuai kesepakatan bersama).
- Sebagian siswa menghendaki guru menyampaikan materi menggunakan video pembelajaran, dengan gurunya itu sebagai penyampai materi. Mereka yakin, jika gurunya yang menyampaikan, maka mereka dapat memahami materi. Jika menggunakan video dari guru lain (sekolah atau lembaga lain), mereka mengaku sulit memahaminya.
- Murid mengaku kesulitan jika harus memahami materi hanya melalui membaca buku cetak atau LKS. Murid menginginkan adanya forum tatap muka sinkron misalnya menggunakan google-meet.
Sementara itu, kondisi yang diharapkan adalah sebagai berikut.
- Guru melaksanakan pembelajaran dengan mengakomodasi kebutuhan murid.
- Guru mampu untuk membuat media presentasi untuk pembelajaran.
- Guru mampu untuk membuat video pembelajaran.
- Guru mampu untuk menggunakan akun belajar.id dalam pembelajaran.
- Guru mampu mengunggah video pembelajaran yang telah dibuatnya ke channel YouTube mereka masing-masing.
- Guru mampu menggunakan hasil rekaman pembelajaran sinkron untuk dijadikan media pembelajaran berbasis video.
- Guru mampu menggunakan canva, jamboard, dan aplikasi yang disediakan gratis oleh google untuk pembelajaran.
Tujuan, Peserta, Narasumber, dan Persyaratan
Tujuan program ini adalah memfasilitasi pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan murid dan selalu berorientasi pada murid. Adapun peserta tahap 1 adalah sebagai berikut.
Narasumber kegiatan ini adalah rekan sejawat para peserta yaitu Gunanto, S.Pd. dan Wahyu Tri Sutrisno, S.Pd. Adapun persyaratan dalam mengikuti kegiatan ini adalah sebagai berikut.
- Berkeinginan memenuhi kebutuhan murid dalam pembelajaran.
- Memiliki laptop, HP android, dan koneksi internet.
- Mengikuti rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh tanpa paksaan siapapun.
- Bersedia menerapkan hasil program di kelas.
- Bersedia dipantau atau disupervisi oleh Kepala Sekolah atau petugas/guru yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah di dalam LMS, YouTube, G-Meet, WA, dll terkait penerapan hasil IHT-nya.
- Selalu memenuhi protokol kesehatan selama kegiatan yang dilaksanakan secara tatap muka.
Jadwal Kegiatan dan Program Tindak Lanjut
Jadwal kegiatan program IHT (sewaktu-waktu dapat diubah sesuai kesepakatan peserta) adalah sebagai berikut.
Program tindak lanjut dari IHT ini adalah sebagai berikut:
- Guru membuat video pembelajaran, digunakan untuk semester 1 TP. 2021/2022 dan dilanjutkan pada semester dan tahun pelajaran berikutnya.
- Guru yang menjadi peserta IHT ini, mendiseminasikan atau menularkan ilmunya kepada sekurangnya 2 orang rekan sejawat di SMPN 1 Punggur pada TP. 2021/2022.
Semoga IHT dapat terlaksana lancar, guru dan murid sehat selamat, hasilnya bermanfaat bagi murid dan memenuhi kebutuhan pembelajaran bagi murid. Jayalah SMPN 1 Punggur. [Gnt-05-07-21].
3 komentar
Penyusunan Dokumen 1 KTSP Tahun Pelajaran 2021/2022 - SMP NEGERI 1 PUNGGUR, Rabu, 4 Agu 2021
[…] IHT Pembuatan Video pembelajaran bagi guru sesuai dengan visi, misi, dan tujuan di atas, simak di sini. […]
Helmi Wijayanti, Kamis, 5 Agu 2021
Semoga kegiatan tersebut hasilnya langsung dapat dirasakan oleh siswa
Titin Rahayu, Senin, 25 Okt 2021
Semangat, untuk kemajuan sekolah…